dalam diamku

dalam diamku malam ini.
percikan itu semakin menjadi
langkah hati-hati menjadi kalang kabut
seolah pengikat ini tiba-tiba menjadi kendur

dalam diamku malam ini.
kulihat warna itu semakin mendekati pekat
entah kehabisan daya atau mulai kehilangan asa
hari yang terlewati menjadi satu-satunya penyangga

dalam diamku malam ini.
kuselubung semua riwayat dengan kain bersisa kewarasan
tak tahu harus mensyukuri atau mengutuk
namun cuilan perasaan itu memang belum bisa beranjak

dalam diamku malam ini.
kuraih segenggam keinginan untuk menjadikannya nyata
walau tak bisa secara langsung, aku harap pesan ini akan tetap sampai
entah hari ini, besok, atau lusa

dalam diamku malam ini.
kubisikkan anganku kepadaMu secara malu-malu
Tuhan, kupasrahkan urusan hati ini kepadaMu
jika memang tak semestinya atau tak seharusnya, tak apa
namun jika boleh aku meminta, tunjukkan rangkaian biner-biner diantara detikku
terima kasih untuk segala sesuatunya, Tuhan.

No comments:

Post a Comment