bantal


bagi saya,
bantal bukan cuma sekedar sekumpulan kapas yang diselubungi benang-benang yang membentuk kain.
bagi saya,
bantal bukan cuma sekedar sebuah benda tempat menyandarkan organ paling vital dalam tubuh kita.
bagi saya,
bantal bukan cuma sekedar benda empuk yang menjadi alat transportasi menuju ke berbagai macam dunia imajinasi selagi kita memejamkan mata.
bagi saya,
bantal bukan cuma sekedar benda ringkas yang dapat menghilangkan lelah setelah seharian berlari pada alur yang serupa

bagi saya,
bantal tak ubahnya sebuah tempat.
tempat dimana semua perasaan dapat tumpah ruah diatasnya tanpa ada perasaan tersipu-sipu.
tempat dimana semua imajinasi nakal dapat menjalari seluruh akal dan melupakan realita untuk sejenak.
tempat dimana kata "andai" dan "seharusnya" menjelma menjadi sebuah mayoritas dalam setiap rangkaian kejadian.
tempat dimana semua potongan masa lalu dan masa depan saling berkontribusi menciptakan sebuah lamunan panjang yang menyenangkan.
tempat dimana sebuah senyuman yang merekah atau tangis yang merebak seakan menghentikan kehidupan detik yang berjalan.

bagi saya,
bantal setara kedudukannya dengan sebuah saksi.
saksi ketika terlihat sebuah usaha untuk melegakan apa yang terasa menyesakkan.
saksi ketika sebuah batu dan kerikil menjadi pembelok jalan atas keinginan yang menggebu-gebu.
saksi ketika tercipta keikhlasan untuk melepaskan sesuatu yang tak seharusnya digenggam.
saksi ketika terjalin sebuah koneksi antara benak, hati, dan juga bibir untuk membentuk suatu kurva melengkung ke atas.
saksi ketika logika dan hati dihadapkan pada cabang-cabang yang saling beresiko.
saksi ketika bulir-bulir kristal bening jatuh merembes melewati pori-porinya yang tipis.
saksi ketika jangka 3600 detik tiba-tiba memiliki sebuah kekuatan gravitasi yang cukup besar.
dan juga menjadi saksi untuk sebuah jaminan perasaan yang lebih baik pada 3600 detik berikutnya.

4 comments: