bagi saya,
bantal bukan cuma sekedar sekumpulan kapas yang diselubungi
benang-benang yang membentuk kain.
bagi saya,
bantal bukan cuma sekedar sebuah benda tempat menyandarkan organ
paling vital dalam tubuh kita.
bagi saya,
bantal bukan cuma sekedar benda empuk yang menjadi alat
transportasi menuju ke berbagai macam dunia imajinasi selagi kita memejamkan
mata.
bagi saya,
bantal bukan cuma sekedar benda ringkas yang dapat menghilangkan
lelah setelah seharian berlari pada alur yang serupa
bagi saya,
bantal tak ubahnya sebuah tempat.
tempat dimana semua perasaan dapat tumpah ruah diatasnya tanpa ada
perasaan tersipu-sipu.
tempat dimana semua imajinasi nakal dapat menjalari seluruh akal
dan melupakan realita untuk sejenak.
tempat dimana kata "andai" dan "seharusnya"
menjelma menjadi sebuah mayoritas dalam setiap rangkaian kejadian.
tempat dimana semua potongan masa lalu dan masa depan saling
berkontribusi menciptakan sebuah lamunan panjang yang menyenangkan.
tempat dimana sebuah senyuman yang merekah atau tangis yang merebak
seakan menghentikan kehidupan detik yang berjalan.
bagi saya,
bantal setara kedudukannya dengan sebuah saksi.
saksi ketika terlihat sebuah usaha untuk melegakan apa yang terasa
menyesakkan.
saksi ketika sebuah batu dan kerikil menjadi pembelok jalan atas
keinginan yang menggebu-gebu.
saksi ketika tercipta keikhlasan untuk melepaskan sesuatu yang tak
seharusnya digenggam.
saksi ketika terjalin sebuah koneksi antara benak, hati, dan juga
bibir untuk membentuk suatu kurva melengkung ke atas.
saksi ketika logika dan hati dihadapkan pada cabang-cabang yang
saling beresiko.
saksi ketika bulir-bulir kristal bening jatuh merembes melewati
pori-porinya yang tipis.
saksi ketika jangka 3600 detik tiba-tiba memiliki sebuah kekuatan
gravitasi yang cukup besar.
dan juga menjadi saksi untuk sebuah jaminan perasaan yang lebih
baik pada 3600 detik berikutnya.
SUKAAAAAA BANGET!
ReplyDeleteuuuu maacih cuyung :*
ReplyDeletegak harus nunggu 45kg buat jadi pujangga :D
ReplyDeletetunggu aja, "bentar" lagi kok. haha :p
ReplyDelete