rambut hitam perlahan memudar
terganti dengan munculnya sehelai dua helai warna putih yang menyeruak diantara pekat hitam
tergambar jelas berbagai penderitaan, pengorbanan, dan juga kerinduan
keriput yang menghiasi wajah itu, perlahan menggusur kulit muda yang dulu pernah menjadi kebanggaan
masih kulihat sisa binar-binar kecantikan pada paras lelah itu
menjadi pengingat akan masa muda yang penuh cinta
kuperhatikan wajah itu, raut muka itu, dan semua yang tergambar pada ekspresi keseharianmu
guratan sabar seorang ibu yang penuh kasih sayang dan juga kedisiplinan
garis muka yang melukiskan perjuangan dan ketabahan
tabah dan kuat, bukan pasrah dan lemah
terpikir olehku bagaimana kau bisa tetap tersenyum ditengah kehilangan yang bertubi-bertubi bertamu kepadamu
senyum keramahan, senyum penerimaan, dan senyum keikhlasan yang tak pernah berubah sejak aku pertama melihatnya beberapa tahun silam
waktu seolah tak pernah mau menghapus sedikit pun binar pada mata itu
kusadari satu hal, betapa kerasnya suratan Tuhan, tak pernah sekalipun engkau menyerah
hidup begitu keras kepala.
begitu juga dirimu.

No comments:

Post a Comment